
Beberapa di antaranya adalah bawaan 2008 yang saya harap bisa ditonton di bioskop komersial tahun ini.
1. Changeling (Clint Eastwood) tidak pernah main-main dengan cerita maupun penyutradaraannya. Dengan Angelina Jolie sebagai perempuan penuh determinan di dunia yang misoginis, tampaknya Jolie akan scoring lebih baik bahkan ketimbang perannya sebagai Marianne Pearl di Mighty Heart. Calon nominasi Oscar untuk film terbaik.

2. The Curious Case of Benjamin Buttons (David Fincher). Saya penggemar berat David Fincher dan segala konsep filmnya. Dengan film ini Fincher diperkirakan bakal jadi nominator Oscar. Kisahnya adalah tentang seorang yang umurnya berjalan mundur, dengan Brad Pitt dan Cate Blanchett. Para pengguna IMDB sudah memilih film ini ke dalam daftar 250 film terbaik mereka sepanjang masa.

3. Grand Torino (Clint Eastwood). Lagi-lagi Eastwood. Karakter selalu jadi andalan Eastwood di layar lebar dan dia nyaris tak pernah gagal. Saya sih masih sangat terkesan dengan Unforgiven, dan tampaknya kesan sama bakal balik lagi dengan kisah veteran perang Korea yang rasis ini.

4. Happy Go Lucky (Mike Leigh). Saya juga penggemar British kitchen sink cinema-nya Mike Leigh. Sesudah Secret and Lies, saya menunggu kejutan sekuat itu lagi. Kelewat di Jiffest kemarin.

5. The Wrestler (Darren Arronofksy). Darren Arronofsky kasusnya sama dengan Fincher. Pi, Requiem for A Dream dan The Fountain kelewat ‘aneh’ untuk jadi nominator Oscar. Tapi bersama dengan Mickey Rourke (yang mirip dengan comeback-nya Robert Downey Jr. di Iron Man) The Wrestler bisa jadi bawa pulang Oscar sebagai film terbaik tahun 2008.
Film 2009 yang saya tunggu-tunggu daftarnya di bawah ini, in alphabetical order:
1. 9 (Shane Acker). Seorang animator berbakat bernama Shane Acker mendapat nominasi Oscar untuk film pendek. Datanglah Tim Burton dan Timur Bekmambetov memproduseri kisah post-apocalyptic yang suram dan penuh aksi ini.
2. The Box (Richard Kelly). Saya dan Hikmat Darmawan sempat berdiskusi: bisakah Richard Kelly menjadi seorang sutradara yang didefinisikan sebagai wakil generasi sineas sekarang sebagaimana Spielberg menjadi wakil sebuah generasi? Kelly sudah membuat Donny Darko dan film itu bisa jadi catatan bagus untuk seorang yang bakal jadi wakil generasi. Maka The Box patut ditunggu.

3. Coraline (Henry Selick). Stop-motion untuk mengadaptasi novella Neil Gaiman – salah satu penulis komik favorit saya – tentang alternative world yang dialami seorang anak perempuan. Gaiman sangat puas dengan adaptasi ini. Akankah saya juga?
4. Garuda di Dadaku (Ifa Ifansyah). Debut film panjang sutradara Ifa Ifansyah yang lebih dulu malang melintang dengan film-film pendek ‘latihan’nya. Skenario Salman Aristo yang diam-diam mengambil inspirasi kisah sepakbola sebuah film Belanda, In Oranje. Salman sudah menulis skenario 2 film Indonesia terlaris sepanjang masa dalam waktu setahun saja. Apakah film ini akan menambah angka itu jadi 3?
5. Harry Potter and the Half Blood Prince (David Yates). Saya tak termasuk fans berat Harry, tapi kalau kisah penyihir ini berlanjut, tentu harus saya tonton.
6. The Informant (Steven Soderbergh). Sepintas film ini mengingatkan pada The Conversation (Coppola, 1974), dengan Matt Damon menjadi seorang whistleblower dalam taktik pengaturan harga di sebuah perusahaan agribisnis. Dari kisah nyata.
7. Inglorious Basterds (Quentin Tarantino). It’s Tarantino. Nuff said!

8. Jermal (Ravi Bharwani, Oetawa Tresna dan Rayya Makarim). Impian Kemarau-nya Ravi pernah saya sebut sebagai salah satu dari 25 film Indonesia terbaik sepanjang masa ketika saya ditanya sebuah tabloid untuk keperluan survey mereka. Kini dengan campur tangan Orlow Seunke dan Rayya Makarim, saya berharap sekali cerita tentang anak-anak di anjungan penangkapan ikan lepas pantai Timur Sumatra ini akan jadi film Indonesia terbaik tahun 2009.

9. Pintu Terlarang (Joko Anwar). Sekar Ayu Asmara mungkin punya cerita-cerita yang seakan seperti membenci dunia setengah mati. Tapi di tangan Joko Anwar, serapah itu bisa jadi kegelapan yang sangat menantang kita sebagai penonton film, dan mungkin juga sebagai manusia. Hmm.. an interesting way to make money, Jok!
10. Public Enemies (Michael Mann). Formula dasar Michael Mann untuk serial TV Crime Story tampaknya berlanjut di sini, dengan film gangster era 1930-an. Barisan cast-nya menjanjikan: Johnny Depp, Christian Bale, Marion Cotillard.

11. Star Trek (J.J. Abrams). Saya tak pernah sungguh-sungguh jadi seorang Trekkies. Selalu ingat kata-kata almarhum ayah saya yang menyamakan seri itu dengan opera sabun dengan kostum dan gadget palsu tak meyakinkan karena ceritanya – menurutnya – involutif. Tapi saya beri penghargaan untuk sebuah kenangan masa kecil. Dan mungkin saja bakal ada yang lebih besar ketimbang sekadar itu.

12. Sherlock Holmes (Guy Ritchie). Robert Downey Jr. sebagai Sherlock Holmes dan Jude Law jadi Dr. Watson. Detektif ini selalu kembali ke layar kaca maupun layar bioksop setiap beberapa periode. Dengan Guy Ritchie di kursi sutradara dan cast istimewa ini, bagaimana jadinya?
13. Terminator: Salvation (McG). Pertamakalinya seri ini tanpa Arnie, dan Christian Bale yang akan jadi John Connor.

14. Watchmen (Zack Snyder). Terlepas dari soal pertengkaran besar antara Fox dan Warner soal film ini, novel grafis Alan Moore (yang oleh Hikmat Darmawan dijadikan kitab suci ini) adalah sumber cerita yang kompleks dan sangat berani. Majalah Time memasukkan komik itu sebagai salah satu dari 250 literatur fiksi terpenting sepanjang masa yang ditulis dalam bahasa Inggris. Apakah juga akan jadi salah satu karya audio visual terpenting sepanjang masa?

15. Where The Wild Things Are (Spike Jonze). Nama Jonze yang pernah membawa Being John Malkovich saja bisa jadi cukup. Tapi buku Maurice Sendak yang jadi sumber film ini adalah buku favorit yang sering sekali saya bacakan kepada Hatta, anak saya, ketika ia berumur 3 – 4 tahun. Sebagaimana kisah monster sungai Han dalam Gweomul alias The Host, mungkin saya dan Hatta akan punya lagi film favorit bersama.
16. The Wolfman (Joe Johnston). Menunggu Benicio Del Toro menjadi manusia srigala.
17. X-Man Origins: Wolverine (Gavin Hood). Seluruh film X-Men saya suka dan tak perlu alasan terlalu banyak untuk menunggu-nunggu film ini.
Posting Komentar